News Botawa – Polres Waropen melaksanakan kegiatan survei lahan pengadaan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sekaligus persiapan penanaman jagung serentak sebagai bagian dari Program Ketahanan Pangan Nasional, yang berlangsung di Lahan Perhutanan Sosial Polres Waropen, Kampung Botawa, Distrik Oudate, pada Senin (07/07/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Waropen AKBP Iip Syarif Hidayat, S.H., didampingi pejabat utama Polres Waropen, personel, serta jajaran Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit 17 Waropen. Turut hadir pula Kepala Kampung Botawa beserta aparat kampung dan warga masyarakat setempat, yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam mendukung program ketahanan pangan di wilayah mereka.
Tujuan Kegiatan
Kapolres Waropen menjelaskan bahwa kegiatan survei lahan ini merupakan bagian dari strategi penguatan ketahanan pangan lokal sekaligus menyiapkan lahan untuk penanaman jagung secara serentak. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan ketersediaan pangan bagi masyarakat Papua, tetapi juga memperkuat peran Polri dalam program pembangunan ekonomi berbasis pertanian.
“Lahan di Kampung Botawa dipilih karena memiliki kondisi tanah yang subur, akses air yang memadai, dan posisi strategis untuk pengembangan jagung sebagai cadangan pangan nasional. Kegiatan ini menjadi bagian dari kontribusi nyata Polres Waropen dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal,” ujar AKBP Iip Syarif Hidayat.
Sinergi Berbagai Pihak
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak, antara lain:
-
Polres Waropen: memimpin pengawasan, koordinasi, dan pengamanan kegiatan.
-
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Unit 17 Waropen: memberikan pendampingan teknis terkait lahan perhutanan sosial.
-
Kepala Kampung Botawa dan Aparat Kampung: mendukung mobilisasi warga dan pengelolaan lahan lokal.
-
Masyarakat Kampung Botawa: berperan aktif dalam pengerjaan fisik, penanaman bibit, dan perawatan lahan.
Koordinasi ini mencerminkan pentingnya sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, aparat kampung, dan masyarakat dalam mendukung keberhasilan program nasional. Partisipasi aktif masyarakat juga menunjukkan kesadaran lokal terhadap pentingnya ketahanan pangan dan kemandirian pangan desa.
Dampak dan Manfaat Kegiatan
Kegiatan survei dan persiapan lahan ini memiliki beberapa manfaat strategis, antara lain:
-
Meningkatkan ketersediaan jagung untuk Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) di tingkat lokal dan nasional.
-
Memberdayakan masyarakat lokal, melalui keterlibatan aktif dalam pengerjaan lahan, penanaman, dan pemeliharaan tanaman jagung.
-
Memperkuat kapasitas pengelolaan lahan perhutanan sosial, sehingga produktivitas pertanian dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
-
Mengurangi risiko kekurangan pangan di wilayah Papua, terutama pada musim paceklik atau bencana alam.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi dan pelatihan bagi masyarakat, khususnya petani lokal, terkait teknik budidaya jagung modern, pengelolaan lahan berkelanjutan, dan pemanfaatan lahan perhutanan sosial secara optimal.
Rencana Ke Depan
Kapolres Waropen menegaskan bahwa program ini akan menjadi model percontohan ketahanan pangan di distrik lain. Dalam waktu dekat, Polres Waropen berencana mengadakan penanaman jagung serentak dengan partisipasi lebih banyak desa, penguatan pemanfaatan lahan perhutanan sosial, dan pengawasan berkala agar produksi jagung optimal.
“Program ini bukan hanya soal menanam jagung, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kemandirian pangan, menjaga kelestarian lingkungan, dan memperkuat sinergi antarinstansi. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi warga Kampung Botawa dan mendukung program ketahanan pangan nasional secara keseluruhan,” tegas AKBP Iip.
