NEWS BOTAWA– Guncangan gempa kembali dirasakan masyarakat Papua. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa dengan magnitudo (M) 4,8 mengguncang wilayah Waropen pada pukul 13.18 WIB. Meski cukup mengejutkan, gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Menurut laporan resmi BMKG, pusat gempa berada di darat, sekitar 67 km barat daya Waropen dengan kedalaman 16 km. Titik koordinat gempa berada di 2,83 Lintang Selatan (LS) dan 136,29 Bujur Timur (BT).
“Gempa yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Namun masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” tulis BMKG melalui situs resminya.
Getaran Lemah di Enarotali
Gempa ini dirasakan di wilayah Enarotali dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) II. Skala ini menggambarkan gempa dirasakan lemah, hanya sebagian kecil orang yang merasakan, sementara alat pencatat gempa tetap mendeteksinya.
Artinya, sebagian besar masyarakat mungkin tidak menyadari adanya gempa, kecuali mereka yang berada di dalam bangunan bertingkat atau sedang beraktivitas santai. Meski demikian, kejadian ini tetap menjadi pengingat bahwa kawasan Papua merupakan wilayah yang rawan aktivitas seismik.

Baca Juga: Menteri Nusron Siap Teken Persetujuan Substansi RTRW Papua Selatan
Aktivitas Seismik Meningkat dalam Sepekan
BMKG juga melaporkan bahwa dalam sepekan terakhir, Indonesia mengalami 19 kali aktivitas gempa signifikan dengan variasi magnitudo dan kedalaman yang berbeda-beda. Dari jumlah tersebut, sebagian gempa dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah, sementara sebagian lain hanya terekam oleh sensor seismograf.
Fenomena ini menunjukkan bahwa aktivitas tektonik di wilayah Indonesia, khususnya Papua, masih cukup dinamis. Hal ini tak lepas dari posisi Indonesia yang berada di kawasan Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, tempat bertemunya beberapa lempeng besar dunia, seperti Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia.
Meski tidak menimbulkan kerusakan maupun potensi tsunami, BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada. Edukasi kesiapsiagaan bencana, seperti mengetahui titik evakuasi, menjaga komunikasi dengan keluarga, dan menyimpan peralatan darurat sederhana, penting untuk terus diperhatikan.
Sejumlah wilayah di Papua, termasuk Waropen dan sekitarnya, dikenal rawan gempa karena berada dekat dengan zona subduksi dan patahan aktif. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak menganggap remeh setiap guncangan gempa, sekecil apa pun intensitasnya.







