Tragedi di Langit Papua: Pesawat Caravan Terbakar Usai Tabrak Portal Bandara Ilaga
NEWS BOTAWA– Sebuah insiden penerbangan yang mencekam terjadi di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada hari ini. Pesawat Caravan milik maskapai Amole Air dengan registrasi PK-PPI dilaporkan terbakar setelah menabrak pagar dan pos jaga usai mendarat. Kedua awak kokpit, Pilot Andi Rhezar dan Kopilot Aminus Wamang, dilaporkan mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut.
Insiden ini menjadi pengingat nyata akan tantangan dan risiko operasi penerbangan di wilayah pedalaman Indonesia, khususnya Papua, yang sering disebut sebagai pioneer aviation atau penerbangan perintis.
Kronologi Insiden Menurut Pihak Berwajib
Komandan Kodim (Dandim) 1717/Puncak, Letkol Inf Himawan Ady Sutanto, memberikan penjelasan rinci mengenai kronologi kejadian. Pesawat Amole Air PK-PPI tersebut sebelumnya melakukan lepas landas (take off) dari Bandara Moses Kelingan di Mimika, menuju Ilaga.
“Namun setelah landing dan belok menuju areal apron, tiba-tiba pesawat Amole Air PK-PPI hilang kendali dan ban depan terangkat sehingga menabrak pos jaga Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat) di pintu masuk Bandara,” beber Dandim Himawan dalam pernyataannya.
Dampak tabrakan tersebut langsung terlihat parah. “Hal itu mengakibatkan pesawat mengeluarkan semburan api dari mesin akibat tabrakan tersebut,” tambahnya. Semburan api itu dengan cepat memicu kebakaran pada bagian depan dan mesin pesawat.
Respons dan Evakuasi
Petugas bandara dan personel keamanan yang berada di lokasi segera melakukan respons cepat. Mereka berupaya memadamkan api dan mengevakuasi kedua awak pesawat yang masih terperangkap di dalam kokpit. Hingga berita ini diturunkan, kondisi keduanya dilaporkan stabil.
Tidak ada penumpang yang turut menjadi korban dalam insiden ini, menunjukkan bahwa pesawat kemungkinan hanya mengangkut kargo atau dalam penerbangan posisi (ferry flight) tanpa penumpang.
Baca Juga: Pj Gubernur Papua Sidak Stok Beras Pastikan Ketersediaan Cukup untuk 4 Bulan
Faktor Penyebab Diduga
Penyebab pasti insiden masih berada dalam tahap penyelidikan mendalam oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Namun, dari keterangan awal, beberapa faktor diduga kuat menjadi pemicu:
-
Kondisi Landasan dan Area Bandara: Bandara Aminggaru Ilaga merupakan bandara perintis dengan landasan yang relatif pendek dan fasilitas yang terbatas dibandingkan bandara-bandara besar. Faktor topografi Papua yang bergunung-gunung juga menambah tingkat kesulitan pendaratan.
-
Gangguan Teknis (Technical Issue): Laporan awal yang menyebutkan pesawat “hilang kendali” dan “ban depan terangkat” mengindikasikan kemungkinan adanya gangguan teknis pada sistem pengereman, landing gear, atau kontrol permukaan landasan (ground loop).
-
Faktor Cuaca: Cuaca di pegunungan Papua yang dapat berubah secara cepat dan drastis, seperti angin lintas gunung (crosswind) yang kencang, bisa menjadi faktor yang mempengaruhi stabilitas pesawat saat mendarat dan bergerak di landasan.
-
Human Error: Meski masih perlu diselidiki, faktor kelelahan pilot atau miskomunikasi di kokpit juga merupakan aspek yang akan diteliti oleh penyelidik.
Profil Pesawat dan Maskapai
Pesawat yang mengalami insiden adalah Cessna 208B Caravan, pesawat turboprop tunggal yang sangat populer untuk rute-rute perintis di Indonesia. Pesawat jenis ini dikenal tangguh dan mampu mendarat di landasan pendek, menjadikannya tulang punggung konektivitas untuk daerah terpencil.
