, ,

KKP dan PT PNJ Gandeng Pemda Waropen Bangun Kampung Nelayan Modern ala Biak

by -443 Views
cek disini

Membangun Masa Depan Nelayan Waropen: KKP dan PT PNJ Kaji Potensi Kampung Nelayan Modern di Papua

NEWS BOTAWA– Kabupaten Waropen, Papua, menjadi sorotan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta PT Perikanan Nusantara Jaya (PNJ) dalam upaya pengembangan sektor perikanan terpadu. Kunjungan tim gabungan ini disambut antusias oleh Bupati Waropen, FX Mote, bersama ratusan nelayan, perwakilan dinas terkait, dan masyarakat adat. Tujuannya jelas: mengoptimalkan potensi perikanan Waropen melalui pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih yang terintegrasi, mencontoh kesuksesan Kampung Nelayan Modern (KaLaMo) di Biak.

Potensi Besar yang Menunggu Sentuhan Modernisasi

Waropen dikenal sebagai salah satu wilayah dengan kekayaan laut melimpah. Komoditas seperti kepiting bakau, tenggiri, barakuda, mackerel, dan kakap menjadi andalan. Namun, mayoritas dari 12.000 nelayan di sana masih bergantung pada alat tangkap sederhana dan pola one-day fishing (melaut hanya untuk kebutuhan sehari).

Bupati Fransiskus Xaverius Mote yang pernah menjabat Kepala Dinas Perikanan Papua—menegaskan bahwa Waropen memiliki potensi setara daerah lain di Tanah Papua. Namun, infrastruktur dan ekosistem usaha yang belum memadai menjadi tantangan utama.

Kampung Nelayan Merah Putih: Solusi Terpadu untuk Nelayan Waropen

KKP Mau Genjot Produksi Ikan 24,58 Juta Ton-Ekspor US$ 6,25 Miliar

Baca Juga: Gubernur Papua Tengah Ajak Ribuan Pengungsi Puncak Kembali ke Kampung

KKP dan PT PNJ menggagas pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, sebuah konsep terintegrasi yang mencakup:

  • Cold storage untuk menjaga kualitas hasil tangkapan

  • SPBU mini dan bengkel motor tempel untuk mendukung operasional nelayan

  • Pengolahan dan distribusi ikan berbasis koperasi masyarakat

  • Pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan produktivitas

Irwan Muliawan dari Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) menyatakan bahwa kunci keberhasilan proyek ini adalah koordinasi antara pemerintah daerah dan masyarakat adat. “Pemerintah perlu menyiapkan lahan berstatus hukum jelas, sementara masyarakat harus siap mengelola dengan skema koperasi,” ujarnya.

Dua Lokasi Prospektif: Sarafambai dan Sanggei

Tim KKP dan PNJ meninjau dua lokasi potensial:

  1. Kampung Sarafambai (Distrik Waropen Bawah)

  2. Kampung Sanggei (Distrik Urei Faisei)

Kedua wilayah ini dinilai strategis karena dekat dengan wilayah tangkapan ikan dan memiliki dukungan masyarakat yang kuat.

Dukungan Swasta dan Rantai Pasok yang Berkelanjutan

Rian Adiputra, Direktur PT PNJ, optimistis dengan potensi Waropen. “Kami ingin menerapkan model seperti di Biak, di mana nelayan sudah bisa memasok ikan ke berbagai daerah secara rutin,” katanya.

PT PNJ akan mematangkan rencana kemitraan hulu-hilir, mulai dari penampungan hasil tangkapan, pengolahan, hingga pemasaran. Dengan melibatkan koperasi lokal, diharapkan keuntungan dapat dinikmati langsung oleh nelayan.

Tim KKP akan melaporkan hasil survei ini kepada pimpinan untuk menentukan langkah konkret, sementara PT PNJ akan menyusun desain kemitraan dan rantai pasok.

Jika terwujud, Kampung Nelayan Merah Putih bisa menjadi game-changer bagi perekonomian Waropen. Nelayan tidak hanya menjual hasil tangkapan mentah, tetapi juga bisa mengakses nilai tambah melalui pengolahan dan distribusi yang terorganisir.

Bupati Mote menegaskan, “Pelibatan masyarakat adat sejak awal adalah kunci keberhasilan.” Dengan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Waropen berpotensi menjadi sentra perikanan modern di Papua.

Proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga pemberdayaan masyarakat pesisir yang berkelanjutan. Jika berjalan lancar, Waropen bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola potensi kelautan secara mandiri dan profesional.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.