Gubernur Papua Tengah Ajak Pengungsi Puncak Kembali ke Kampung: Upaya Pemulihan Pascakonflik
NEWS BOTAWA– Gubernur Provinsi Papua Tengah, Ribka Haluk, secara langsung mendatangi pengungsi di Kabupaten Puncak untuk memberikan bantuan sekaligus mengajak mereka kembali ke kampung halaman. Konflik bersenjata yang terjadi beberapa waktu lalu memaksa ribuan warga mengungsi ke distrik-distrik yang lebih aman. Dalam kunjungannya pada Jumat, 8 Agustus 2025, Gubernur Ribka tidak hanya membawa bantuan logistik, tetapi juga harapan baru bagi warga yang terdampak.
Bantuan Langsung dan Ajakan Pulang
Gubernur Ribka Haluk menyerahkan bantuan berupa bahan makanan, bahan bakar minyak (BBM), terpal, serta peralatan berkebun seperti senso dan gergaji mesin. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban pengungsi sekaligus mempersiapkan mereka untuk kembali membangun kehidupan di kampung asal.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anak pengungsi. “Nanti anak-anak kecil ini, serahkan kepada saya. Saya akan sekolahkan mereka, dan suatu hari mereka akan menjadi pemimpin besar di tanah ini gubernur, wakil gubernur, atau pemimpin lainnya yang akan melanjutkan pembangunan.”
Rehabilitasi Infrastruktur dan Dukungan Pendidikan
Salah satu fokus utama pemerintah adalah memulihkan infrastruktur yang rusak akibat konflik. Gubernur Ribka berjanji akan membantu membangun kembali honai (rumah tradisional Papua) dan rumah-rumah yang terbakar. Selain itu, ia mendorong warga untuk memprioritaskan pendidikan anak-anak.

Baca Juga: TNI-Polri & Pemkab Tolikara Pasang 1.000 Umbul-Umbul, Semarakkan HUT ke-80 RI
“Kita bantu bangun honai, terutama yang sudah terbakar. Setelah itu, pikirkan anak-anak sekolah karena hanya dengan pendidikan kita bisa membangun Ilaga dan wilayah lainnya lebih baik,” ujarnya.
Situasi Pengungsian di Sinak dan Gome
Berdasarkan laporan Plt. Sekda Puncak, Nenu Tabuni, terdapat delapan distrik yang terdampak konflik, yaitu Gome, Gome Utara, Omukia, Sinak Barat, Pogoma, Bina, Yugumuak, dan Oneri. Di Distrik Sinak saja, tercatat 3.203 pengungsi, sementara di Distrik Gome mencapai 4.520 jiwa.
Kerusakan infrastruktur juga cukup parah, dengan 107 honai terbakar, 16 rumah rusak, serta beberapa kantor distrik dan sekolah yang hancur.
Bupati Puncak, Elvis Tabuni, menyatakan komitmennya untuk membantu pengungsi, termasuk memenuhi permintaan kendaraan truk untuk distribusi logistik. “Setelah sidang APBD Desember nanti, kami akan menyumbangkan satu truk untuk mendukung mobilitas warga,” ujarnya.
Gubernur Ribka juga mengajak semua pihak, termasuk TNI, Polri, gereja, dan masyarakat, untuk bersama-sama mendukung program pemerintah, seperti pembangunan jalan, perumahan, dan peningkatan akses pendidikan.







