NEWS BOTAWA– Dentuman tifa menggema di udara, menjadi simbol dimulainya sebuah agenda besar yang menyentuh langsung jantung kehidupan masyarakat: ketahanan pangan. Wakil Ketua DPD RI, Yorrys Raweyai, resmi meluncurkan program Senator Peduli Ketahanan Pangan di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Acara yang berlangsung meriah itu bukan sekadar seremoni. Bagi Yorrys, program ini adalah komitmen jangka panjang yang akan menentukan arah pembangunan sektor pangan nasional, khususnya dari wilayah timur Indonesia.
Misi Besar dari Timur
Dalam sambutannya, Yorrys menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional yang sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut penanaman benih jagung di Timika sebagai langkah nyata menuju kemandirian pangan dan pondasi kokoh dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Ini bukan sekadar tanam benih hari ini, tetapi tentang membangun sistem pangan yang berkelanjutan, yang bisa diwariskan untuk generasi mendatang,” tegas Yorrys.
Gerakan ini sekaligus menjadi tonggak perluasan implementasi program ke wilayah timur, khususnya melalui DPD RI Sub Wilayah Timur II. Cakupannya cukup luas, meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, hingga seluruh wilayah Papua termasuk Papua Tengah, Papua Barat, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan.
Kolaborasi Lintas Sektor
Yorrys menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjalankan program ini. Dari penyediaan lahan, ketersediaan alat dan mesin pertanian, hingga proses distribusi hasil panen, semua harus melibatkan pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan tentunya masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa hasil dan keuntungan pertanian benar-benar kembali ke tangan para petani. Inilah wujud nyata kehadiran negara melalui DPD RI,” ujar senator asal Papua Tengah itu.
Untuk itu, acara peluncuran juga dihadiri berbagai unsur strategis, mulai dari Wakil Gubernur Papua Tengah, Bupati Mimika, Majelis Rakyat Papua (MRP), DPR Papua Tengah, DPRK, Forkopimda, hingga perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Perum Bulog, dan PT Pupuk Indonesia.
Keterlibatan lintas lembaga ini menunjukkan keseriusan dalam membangun ekosistem pertanian yang kuat, berdaya saing, sekaligus mandiri.

Baca Juga: Kasus Dana Desa Lanny Jaya Jadi Capaian Terbesar Pemberantasan Korupsi Tahun Ini
Menyambut Ulang Tahun ke-21 DPD RI
Momentum peluncuran program ini juga bertepatan dengan ulang tahun ke-21 DPD RI yang jatuh pada 1 Oktober mendatang. Yorrys menyampaikan harapan agar usia baru lembaga tersebut semakin menegaskan perannya sebagai mitra kolaboratif pemerintah dan masyarakat daerah.
“Dengan tema ‘Dari Daerah Kita Bersatu Untuk Indonesia Maju’, kami ingin menegaskan simbol kedewasaan DPD RI. Kami hadir bukan hanya sebagai lembaga politik, tetapi sebagai garda terdepan untuk memperjuangkan amanat rakyat di daerah,” jelasnya.
Fondasi Indonesia Emas 2045
Program Senator Peduli Ketahanan Pangan yang dimulai di Timika ini bukan hanya tentang pangan. Lebih jauh, ia adalah fondasi menuju Indonesia Emas 2045: bangsa yang berdaulat, makmur, dan mampu berdiri tegak dalam percaturan global.
Jika sektor pangan kuat, maka kesejahteraan petani meningkat, inflasi terkendali, serta daya tahan ekonomi nasional semakin kokoh. Dari situlah lahir ketahanan bangsa yang sesungguhnya.
Dengan dentuman tifa sebagai pembuka, Timika kini menjadi saksi awal perjalanan panjang menuju kemandirian pangan nasional. Dari Papua Tengah, gema komitmen ini diharapkan menyebar ke seluruh penjuru negeri—menyatukan semangat daerah untuk Indonesia maju.







